Profil Pengrajin
Herniwati Saleh
Wanita yang ramah ini sehari-harinya tinggal di Jakarta, dan berkarier di salah satu perusahaan Telekomunikasi di bilangan segitiga emas. Kehidupan profesional yang sibuk membuat hobi menciptakan karya unik dan menggemaskan dari kain menjadi faktor keseimbangan dalam dirinya. Baginya, hidup tanpa hobi seperti makanan tanpa garam, sama sekali tidak menarik. Keasikan berburu kertas dan kain yang indah adalah kegiatan akhir minggu yang ditunggu-tunggu. Kecintaannya pada kerajinan yang ditekuninya memberikan kesenangan, kepuasan dan juga menghindarkannya dari stres akibat tekanan pekerjaan yang sangat tinggi tuntutannya. Herni merasa bahwa dengan berkarya sebagai desainer dan pengrajin membuat dirinya menarik dan punya bahan perbincangan yang menyenangkan dengan siapapun.
Eka Fachri
Lajang berpendidikan akuntansi ini berasal dari Pekan Baru. Menemukan gairahnya dalam kerajinan, Eka memilih untuk berkarya menciptakan desain aksesoris dan kerudung yang dekat dengan keseharian. Karya khasnya adalah aksesoris dari clay bermotif batik, terbuat dari ramuan clay dan minyak esensial sehingga tidak hanya indah tapi juga beraroma menyenangkan. Inspirasi datang dari meditasi yang ditekuninya, dengan kreatifitas dan kecintaan pada kerajinan agar pemakai karyanya merasakan ketenangan dan selalu ceria. Impian Eka adalah hasil karyanya bisa dinikmati bukan hanya oleh orang Indonesia. Eka yakin bahwa tinggal di kota kecil bukan halangan untuk terus mencipta dan membesarkan bisnisnya.
Farida Noor Fanany
Berawal dari keinginan untuk mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga sewaktu tinggal di Jakarta, Farida membuka butik Djokdja Batik & Handicraft pada tahun 2006 di rumahnya. Pada awalnya hasil karya yang dijual dengan harga yang terjangkau ini berupa kain batik, baju-baju pria dan wanita, remaja, anak-anak. Kemudian selanjutnya berkembang dengan perlengkapan rumah dan kerajinan (craft), tambahan lagi Djokdja Batik juga menerima pesanan seragam dan hem. Kemudian pada tahun 2012, Farida mulai berinisiatif untuk membuat tas tangan (handbag) batik dengan kombinasi kulit sapi dan vinyl, dengan varian batik jenis lawasan, tulis, lurik dan batik-batik dari beberapa daerah di Indonesia. Pengerjaan handbag ini bekerjasama dengan pengrajin dari Sleman dan Bantul, Yogyakarta. Berbekalkan media promosi via online, reseller dan keikutsertaan di pameran-pameran kebudayaan & perdagangan, Farida mengharapkan produk-produknya dapat dikenal masyarakat luas di era modern ini selain itu juga dapat melestarikan nilai kultural batik Indonesia.